Jumat, 16 Maret 2012

Babad Kawung Lebak

Ringkasan cerita

Pohon enau (kawung) di daerah Kabupaten Lebak ada tiga macam: kawung hideung, kawung hejo dan kawung saeran. Pembagian macam-macam kawung ini berdasarkan tinggi pohon, daun, ijuk, pelapah, tangan-tangannya, dan ciri lain lagi. Aturan pembenihan enau dimulai dengan menyemaikan bijinya (kolang-kaling) yang tua. Kemudian, setelah tumbuh dan mencapai enam atau satu tahun, kawung benih itu sudah siap dipindahkan ke lubang. Waktu dimasukan ke lubang harus dibacakan mantra seperti berikut:


"Bismillahirrohmaanirrohiim, Asup kuru bijil montok, hah montok..hah montok
 (masuk kurus, keluar montok)"

Bila ditemukan biji atau benih kawung yang baik di hutan (berasal dari kotoran musang), biji itu dapat di pindahkan ke kampung dengan tata cara yang serupa. Selanjutnya, diterangkan pemeliharaan kawung agar menjadi kawung yang baik dan memuaskan. Setelah itu, diterangkan pula cara pengambilan nira, apa yang harus dilakukan dan bagaimana melaksanakannya. Juga pantangan-pantangan yang harus ditaati diterangkan dengan jelas. "Babad Kawung" ini memuat keterangan yang lengkap mengenai seluk beluk kawung, dari mulai menanam sampai  terjadinya proses produksi gula enau.



0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management